RENDAHNYA PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT
KAJIAN TEORI PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi secara harfiah berarti keikutsertaan. Dalam
konteks politik hal ini mengacu pada keikutsertaan warga dalam berbagai proses
politik. Partisipasi politik dapat juga dipahami sebagai proses keterlibatan
warga dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan,
sampai dengan penilaian keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam
pelaksanaan keputusan.
Menurut Ramlan Surbakti partisipasi politik merupakan
keikutsertaan warga Negara biasa dalam menentukan segala keputusan yang menyang
Kut atau mempengaruhi hidupnya. Sementara Michael Rush dan Philip Althof
menjelaskan partisipasi politik sebagai usaha terorganisir oleh para warga
Negara untuk memilih pemimpin-pemimpin mereka dan mempengaruhi bentuk dan
jalannya kebijaksanaan umum.
Paige dengan merujuk pada tinggi rendahnya kesadaran politik
dan kepercayaan pemerintah (sistem politik) membagi partisipasi politik menjadi
empat tipe. Partisipasi aktif, partisipasi pasif-tertekan (apatis), partisipasi
militant radikal, dan partisipasi pasif. Apabila seseorang memiliki kesadaran
politik dan kepercayaan kepada pemerintah yang tinggi maka partisipasinya
aktif. Sebaliknya jika kesadaran politik dan kepercayaan pada pemerintah rendah
maka partisipasi politiknya cenderung pasif-tertekan (apatis). Partisipasi
militant radikal terjadi apabila kesadaran politik tinggi tetapi kepercayaan
kepada pemerintah sangat rendah. Dan jika kesadaran politiknya rendah tetapi
kepercayaan kepada pemerintah tinggi maka partisipai ini disebut tidak aktif
(pasif) (Halking, 2014: 179).
Ramlan Surbakti mengelompokkan partisipasi politik hanya 2
(dua) saja yaitu partisipasi aktif dan partisipasi pasif.
1.Partisipasi aktif adalah kegiatan yang berorientasi pada proses input
dan output politik. Yang termasuk pada partisipasi aktif adalah mengajukan usul
mengenai suatu kebijakan umum, mengajukan alternative kebijakan umum yang
berlainan dengan kebijakan yang dibuat pemerintah, mengajukan kritik dan
perbaikan untuk meluruskan kebijakan, membayar pajak dan memilih pemimpin
pemerintah.
2. Partisipasi pasif adalah kegiatan yang berorientasi pada proses output
kegiatan yang termasuk pada partisipasi pasif adalah kegiatan yang menaati
pemerintah, menerima, dan melaksanakan saja setiap keputusan pemerintah.
Menurut Gabriel Almond bentuk-bentuk partisipasi politik
yang terjadi diberbagai Negara dapat dibedakan menjadi kegiatan politik dalam
bentuk konvensional dan nonkonvensional.
a. Bentuk
konvensional
Bentuk-bentuk konvensional antara lain:
- Dengan
pemberian suara (voting)
- Dengan
diskusi kelompok
- Dengan
kegiatan kampanye
- Dengan
membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan
- Dengan
komunikasi individual dengan pejabat politik/administrative
- Dengan
pengajuan petisi
b. Bentuk
nonkonvensional
Bentuk-bentuk nonkonvensional antara lain:
- Dengan
berdemonstrasi
- Dengan
konfrontasi
- Dengan pemogokan
- Tindakan
kekerasan politik terhadap harta benda, perusakan, pemboman, dan pembakran
- Tindakan
kekerasan politik manusia penculikan/pembunuhan
Pentingnya partisipasi politik untuk mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif, (Samuel P. Huntington dan Joan Nelson, 1977:3). Partisipasi warga Negara yang legal bertujuan untuk mempengaruhi. Seleksi pejabat-pejabat Negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka (Norman H. Nie dan Sidney Verba, 1975:1).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI POLITIK
Partisipasi politik di Negara-negara yang menerapkan sistem
politik demokrasi merupakan hak warga Negara, tetapi tidak semua warga Negara
berperan serta dalam proses politik. Menurut pendapat beberapa ahli beberapa
faktor yang menyebabkan orang mau atau tidak mau ikut berpartisipasi dalam
politik anara lain:
1. Status social
dan ekonomi
Status social ialah kedudukan seseorang dalam masyarakat
karena keturunan, pendidikan dan pekerjaaan. Sedangkan status ekonomi ialah
kedudukan seseorang dalam pelapisan masyarakat berdasarkan pemilikan kekayaan.
Seseorang yang memiliki status social yang tinggi diperkirakan tidak hanya
memiliki pengetahuan politik, tetapi juga mempunyai minat dan perhatian pada
politik.
2. Situasi
Menurut Ramlan Surbakti, situasi politik juga dipengaruhi
oleh keadaan yang mempengaruhi actor secara langsung seperti cuaca, keluarga,
kehadiran orang lain, keadaan ruang, suasana kelompok, dan ancaman.
3. Afiliasi
politik orang tua
Afiliasi berarti tergabung dalam suatu kelompok atau
kumpulan. Afiliasi politik dapat dirumuskan sebagai keanggotaan atau kerjasama
yang dilakukan individu atau kelompok yang terlibat kedalam aliran-aliran
politik tertentu. Afiliasi politik mendorong tumbuhnya kesadaran dan kedewasaan
politik masyarakat untuk menggunakan hak politiknya secara bebas dan
bertanggung jawab dalam melakukan berbagai aktifitas politik, seperti ikut
dalam partai politik dalam pemerintahan, ikut dalam proses pengambilan dan
pelaksanaan keputusan politik.
4. Pengalaman
berorganisasi
Orgnisasi merupakan suatu sistem yang mengatur kehidupan
masyarakat atau bisa diartikan sebagai suatu perilaku yang terpola dengan
memberikan jabatan pad orang-orang tertentu untuk menjalankan fungsi tertentu
demi pencapaian tujuan bersama. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut Ibnu
Kencana partisipasi politik merupakan penentuan sikap dan keterlibatan hasrat
setiap individu dalam situasi dan kondisi organisasinya, sehingga pada akhirnya
mendorong individu tersebut untuk berperan serta dalam pencapaian tujuan
organisasi serta ambil bagian dalam sikap pertanggung jawaban bersama baik
dalam situasi politik yang melibatkan dukungan.
5. kesadaran
politik
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara yang
menyangkut tentang pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan
politik, dan menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan
masyarakat dan politik tempat dia hidup.
6. kepercayaan
terhadap pemerintah
kepercayaan terhadap pemerintah ialah penilaian seseorang
terhadap pemerintah apakah ia menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat
dipengaruhi atau tidak, baik dalam pembuatan kebijakan-kebijakan atau
pelaksanaan pemerintahan.
7. perangsang
partisipasi melalui sosialisasi media massa dan diskusi-diskusi informal
dari beberapa pendapat diatas, penelitian ini mencoba untuk
mendeskrisikan variabel kesadaran politik dan variabel situasi yang memengaruhi
tingkat partisipasi masyarakat, dalam pemilihan wali kota Padang tahun
2008.
Menurut Subakti menyebutkan 2 variabel penting yang
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat partisipasi politik seseorang yaitu:
1. aspek
kesadaran politik seseorang yang meliputi kesadaran terhadap hak dan kewajiban
sebagai warga Negara. Misalnya hak politik, hak ekonomi, hak mendapatkan
jaminan hukum dan lain-lain.
2. Aspek
menyangkut bagaimana penilaian dan apresiasinya terhadap pemerintah, baik
terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dan pelaksnaan pemerintah.
CARA UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
partisipasi politik diantaranya:
1. Setiap orang
harus tetap komitmen terhadap ide-ide dasar demokrrasi.
2. Member space
bagi warga Negara dalam berperan aktif dan positif.
3. Harmonisasi
hubungan kausalitas antara pemerintah dan warga Negara.
4. Meningatkan
kualitas warga Negara dalam fungsi dan porsinya.
5. Hindari
politisasi warga Negara untuk meningkatkan trust dikalangan masyarakat.
Komentar
Posting Komentar